Besaran dan Satuan
Besaran Fisika
Mikrajuddin Abdullah, (2016), Fisika Dasar I, Bandung: ITB.
Dari penjelasan di atas kita jadi tahu bahwa besaran fisika sangat penting. Besaran fisika adalah sifat benda atau gejala alam yang dapat diukur. Panjang, massa, lama waktu pertandingan bola, suhu udara, kekerasan benda, kecepatan mobil, terang cahaya, energi yang tersimpan dalam bensin, arus listrik yang mengalir dalam kabel, tegangan listrik PLN, daya listrik lampu ruangan, dan massa jenis air adalah contoh sifat-sifat benda yang dapat dikur. Maka semuanya merupakan besaran fisika.
Jika didaftar, jumlah besaran fisika yang ada saat ini sangat banyak. Namun, dari besaran yang banyak tersebut, ternyata satu besaran dapat diperoleh dari besarannya yang lainya. Contohnya, besaran massa jenis dapat diperoleh dari besaran massa dan volum. Massa jenis adalah hasil bagi massa dengan volum. Besaran gaya dapat diperoleh dari besaran massa dan percepatan, di mana gaya adalah hasil perkalian massa dan percepatan. Besaran volum dapat diperoleh dari pengukuran tiga besaran panjang (panjang, lebar, dan tinggi).
Karena adanya hubungan antar besaran-besaran tersebut, tentulah ada sekelompok besaran fisika saja yang lebih mendasar dan semua besaran fisika lainnya (yang sangat banyak tersebut) dapat diturunkan dari besaran dalam kelompok tersebut. Kelompok besaran yang mendasar inilah yang harus ditentukan. Kelompok besaran ini selanjutknya dinamakan besaran pokok. Berdasarkan sejumlah pertemuan fisikawan seluruh dunia, akhirnya ditetapkan tujuh besaran pokok dalam fisika. Tujuh besaran tersebut tampak dalam Tabel 1.1
Tabel 1.1 Tujuh besaran pokok dalam fisika
Besaran Pokok | Penggunaan |
Panjang | Mengukur panjang benda |
Massa | Mengukur massa atau kandungan materi benda |
Waktu | Mengukur selang waktu dua peristiwa atau kejadian |
Kuat Arus Listrik | Mengukur arus listrik atau aliran muatan listrik dari satu tempat ke tempat lain |
Suhu | Mengukur seberapa panas suatu benda |
Intensitas Cahaya | Mengukur seberapa terang cahaya yang jatuh pada benda |
Jumlah zat | Mengukur jumlah partikel yang terkandung dalam benda |
Penetapan besaran pokok
Mengapa besaran pokok hanya tujuh? Mengapa yang ada di Tabel 1.1 yang ditetapkan sebagai besaran pokok? Penetapan ini didasarkan atas diskusi dan perdebatan yang lama antar ahli fisika terkenal di seluruh dunia. Beberapa alasan pemilihan tersebut di antaranya
- Tujuh besaran tersebut merupakan jumlah paling sedikit yang masih memungkinkan besaran-besaran lain dapat diturunkan. Jika kurang dari tujuh maka ada besaran lain yang tidak dapat diperoleh dari besaran pokok.
- Tujuh besaran yang ada dalam Tabel 1.1 dapat diukur dengan ketelitian sangat tinggi. Karena besaran pokok akan menurunkan besaran lain maka besaran-besaran tersebut harus dapat ditentukan dengan sangat teliti.
- Besaran massa, panjang, dan waktu telah memiliki sejarah penggunaan yang sangat lama dalam mekanika. Maka dalam penentuan besaran pokok, ketiga besaran tersebut dimasukkan.
Semua besaran fisika selain tujuh besaran pokok dalam Tabel 1.1 dinamakan besaran turunan. Semua besaran turunan merupakan kombinasi dari besaran-besaran pokok. Karena jumlahnya sangat banyak maka boleh dikatakan bahwa hampir semuanya merupakan besaran turunan. Besaran pokok hanyalah himpunan yang sangat kecil daripada himpunan besarnya seperti diilustrasikan pada Gambar 1.1.

Beberapa contoh besaran turunan yang sudah sering kita dengar atau kita gunakan adalah luas (kombinasi dua buah besaran pokok panjang), massa jenis (kombinasi besaran pokok massa dan besaran turunan volum) sedangkan besaran turunan volum merupakan kombinasi tiga besaran pokok panjang, dan kecepatan merupakan kombinasi besaran pokok panjang dan besaran pokok waktu.
Baca juga Besaran dan Satuan: Pendahuluan, Kalkulator Massa Jenis Zat, dan lain-lain.
Sumber sekunder: wikipedia.org