Kimia Kehidupan
Unsur dan Senyawa Kimia
Sumber: Dr. Alin Liana, S.Si., M.Sc., (2019), Biologi Umum (Sebuah Pengantar Ilmu Hayat), Jakarta Utara: Pustaka Media Guru.

Unsur merupakan bahan yang tidak dapat dipecah lagi menjadi bahan lain melalui reaksi kimiawi. Sampai tahun 2017 telah ditemukan 118 unsur yang terdapat di alam. Beberapa di antaranya adalah karbon (C), oksigen (O), hidrogen (H) dan nitrogen (N). Keempat unsur tersebut merupakan penyusun 96% materi hidup. Setiap unsur memiliki lambang, biasanya huruf pertama atau dua huruf dari nama unsur tersebut. Sebagian lambang diturunkan dari nama dalam Bahasa Latin atau Jerman, misalnya, lambang untuk emas ialah Au, dari kata Latin Aurum.
Unsur dan Senyawa Kimia
Senyawa merupakan zat yang terdiri atas dua unsur atau lebih yang dikombinasikan dengan rasio yang tetap. Misalnya garam dapur ialah natrium klorida (NaCl). Suatu senyawa yang tersusun dari unsur natrium (Na) dan klorin (Cl) dengan rasio 1:1. Natrium murni adalah logam yang sangat reaktif dan klorin murni adalah gas berwarna kuning yang bersifat toksik. Namun demikian, setelah dikombinasikan secara kimiawi, natrium dan klorin akan membentuk suatu senyawa yang dapat dimakan. Garam merupakan contoh senyawa yang memiliki karakteristik sangat berbeda dengan karakter unsur‐unsur penyusunnya.
Unsur kimia
Suatu spesies atom yang memiliki jumlah proton yang sama dalam inti atomnya (yaitu, nomor atom, atau Z, yang sama). Sebanyak 118 unsur telah diidentifikasi, yang 94 di antaranya terjadi secara alami di bumi. Sedangkan 24 sisanya, merupakan unsur sintetis. Terdapat 80 unsur yang memiliki sekurang-kurangnya satu isotop stabil. Dan 38 unsur yang merupakan radionuklida yang, seiring berjalannya waktu, meluruh menjadi unsur lain. Besi adalah unsur penyusun bumi paling melimpah (berdasarkan massa), sementara oksigen adalah yang paling melimpah di kerak bumi.
Unsur kimia menyusun materi biasa di jagat raya. Namun, observasi astronomi menyarankan bahwa materi biasa yang teramati hanya menyusun 4% dari materi di alam semesta. Sisanya adalah materi gelap (73%); komposisinya tidak diketahui, tetapi tidak tersusun dari unsur kimia. Energi misterius ini kemungkinan mempercepat inflasi Alam semesta.
Dua unsur yang paling ringan adalah hidrogen dan helium. Sebagian besar terbentuk dalam Ledakan Dahsyat dan merupakan unsur paling umum di jagat raya. Tiga unsur berikutnya (litium, berilium, dan boron) sebagian besar terbentuk melalui spalasi sinar kosmis. Dan oleh sebab itu lebih jarang daripada unsur-unsur yang lebih berat. Pembentukan unsur dengan proton antara 6 sampai 26 terjadi dan terus berlanjut dalam bintang-bintang deret utama melalui nukleosintesis bintang. Kelimpahan oksigen, silikon, dan besi yang tinggi di Bumi mencerminkan produksinya yang banyak di bintang-bintang tersebut. Unsur-unsur dengan proton lebih dari 26 terbentuk melalui nukleosintesis supernova dalam supernova. Ketika mereka meledak, memercikkan unsur-unsur ini sebagai sisa-sisa supernova jauh ke angkasa, yang menyatu dengan planet ketika mereka terbentuk.
Baca juga Atom dan Molekul, Makromolekul, dan lain-lain.
Sumber sekunder: wikipedia.org