Konsep Hidup
Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Sumber: Dr. Alin Liana, S.Si., M.Sc., (2019), Biologi Umum (Sebuah Pengantar Ilmu Hayat), Jakarta Utara: Pustaka Media Guru.
Dengan diterimanya paham Biogenesis, bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya, para ilmuwan perlu merumuskan apakah ciri‐ciri makhluk hidup itu. Berikut dijelaskan beberapa ciri makhluk hidup.
Bergerak
Gerak yang umum diketahui adalah gerak berpindah tempat. Gerak pada manusia dan hewan jelas tampak terlihat. Manusia dapat berjalan, berlari, dan menggerakkan tangan dan kaki. Begitu juga dengan hewan dapat berlari, terbang, dan lain sebagainya. Untuk melakukan gerakan tersebut, manusia dan hewan dibantu dengan alat gerak. Pada manusia, misalnya tangan dan kaki. Sedangkan alat gerak pada hewan, seperti sayap, sirip, kaki, silia, dan lainnya.
Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan gerak, tetapi gerakan ini tidak mudah dilihat karena bukan merupakan gerak berpindah tempat. Gerak pada tumbuhan bukanlah gerakan daun saat ditiup angin. Contoh gerakan pada tumbuhan adalah menutupnya daun putri malu bila disentuh. Daun‐daun pohon petai cina yang menutup pada sore hari, arah tumbuhnya tanaman selalu ke arah datangnya sinar matahari, dan bunga matahari yang selalu menghadap matahari. Gerakan pada tumbuhan disebabkan karena ada rangsangan dari luar.
Tumbuh dan berkembang
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Contohnya, biji cabe yang disemai akan berkecambah dan tumbuh menjadi tanaman cabe baru. Telur ayam menetas menjadi anak ayam, lalu tumbuh menjadi ayam dewasa. Ibu melahirkan bayi, yang akan tumbuh menjadi anak‐anak, remaja, dan manusia dewasa.
Pertumbuhan merupakan pertambahan massa sel, sehingga ukuran tubuh bertambah dan tidak bisa mengecil kembali. Sifat pertumbuhan seperti ini disebut irreversible (tidak dapat balik). Coba kamu amati pohon pisang di sekitar tempat tinggalmu. Biasanya, di sekitar pohon pisang terdapat tunas‐tunas baru. Hal ini merupakan contoh perkembangbiakan pada tumbuhan. Berkembang biak atau reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan. Perkembangbiakan ini berguna untuk melestarikan jenis. Cara perkembangbiakan pada hewan dibagi menjadi dua macam, yaitu secara generatif (kawin) dan secara vegetatif (tak kawin). Pada hewan tingkat tinggi umumnya berkembang biak secara kawin, sedangkan pada hewan tingkat rendah berkembang biak dengan vegetatif (tak kawin).
Bagaimana perkembangbiakan pada tumbuhan? Tumbuhan tidak hanya berkembang biak dengan biji, tetapi juga dapat berkembang biak secara vegetatif atau tidak kawin. Contoh perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan, di antaranya tunas, geragih, rimpang, stek, dan cangkok.
Respirasi
Ciri makhluk hidup ini begitu penting. Semua makhluk hidup melakukan proses respirasi (pernapasan). Bernapas adalah proses mengambil udara (O2) dari lingkungan dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Oksigen (O2) sangat diperlukan makhluk hidup untuk pembakaran makanan dalam tubuh dan menghasilkan energi yang diperlukan tubuh. Energi ini digunakan tubuh untuk bergerak dan melakukan aktivitas lainnya.
Proses pernapasan makhluk hidup berbeda‐beda, bergantung pada tempat hidup dan jenis makhluk hidup. Makhluk hidup yang hidup di darat memiliki sistem pernapasan yang berbeda dengan makhluk hidup yang hidup di air. Manusia dan hewan di darat umumnya bernapas dengan paru‐paru. Hewan yang hidup di air umumnya bernapas dengan insang. Beberapa hewan memiliki alat pernapasan khusus. Misalnya, belalang bernapas dengan trakea, cacing tanah bernapas dengan kulit, burung memiliki alat bantu pernapasan yang disebut pundi‐pundi udara.
Bagaimana dengan tumbuhan, apakah mereka juga bernapas? Tumbuhan juga bernapas. Oksigen diambil oleh tumbuhan melalui stomata atau mulut daun, dan lentisel (lubang‐lubang yang ada pada batang tumbuhan). Beberapa jenis tumbuhan juga memiliki alat bantu pernapasan, seperti pohon beringin yang memiliki akar napas.
Nutrisi
Seluruh makhluk hidup membutuhkan nutrisi. Asupan nutrisi yang dimakan harus mengandung zat‐zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Karbohidrat sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi. Zat makanan ini terdapat dalam umbi‐umbian seperti singkong, kentang, dan ketela. Selain itu, terdapat dalam biji‐bijian, seperti jagung, beras, gandum, dan tepung terigu. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan bagi tubuh. Lemak memiliki kalori paling tinggi dibandingkan zat makanan lainnya. Zat makanan ini terdapat dalam susu dan mentega.
Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan mengganti sel‐sel tubuh yang rusak. Ia dibagi menjadi dua macam, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan, contohnya: telur, daging, susu, dan ikan. Sedangkan, protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuhan, contohnya: kacang‐kacangan dan buah‐buahan.
Vitamin dan mineral diperlukan tubuh kita untuk mengatur proses kegiatan tubuh. Vitamin dapat diperoleh dari buah‐buahan dan sayur‐sayuran, seperti: wortel, sayur bayam, kangkung, jeruk, alpukat, apel, dan sebagainya.
Reproduksi
Reproduksi diperlukan untuk melestarikan keturunan suatu jenis makhluk hidup. Cara makhluk hidup bereproduksi dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Generatif, yaitu proses terbentuknya individu baru yang didahului oleh pembuahan (fertilisasi), pembuahan berarti meleburnya sel kelamin jantan dengan betina untuk membentuk zigot.
- Vegetatif, yaitu proses terbentuknya individu baru tanpa didahului oleh pembuahan (fertilisasi). Contoh: perkembangbiakan dengan tunas, membelah diri, spora, umbi dan geragih.
Adaptasi
Adaptasi adalah proses penyesuaian terhadap lingkungan agar dapat bertahan hidup. Jika suatu makhluk hidup gagal beradaptasi, maka kemungkinan akan terseleksi, dapat mengalami kepunahan ataupun berpindah ke lingkungan lain yang sesuai.
Terdapat tiga jenis adaptasi, yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. Adaptasi morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup terhadap kondisi sekitar yang diperlihatkan oleh struktur/bentuk tubuhnya. Misalnya serangga memiliki bentuk mulut yang berbeda berdasarkan caranya memperoleh makanan.
Adaptasi fisiologi adalah cara makhluk hidup menyesuaikan fungsi organ‐organ tubuhnya terhadap lingkungan agar dapat bertahan hidup. Misalnya musang memiliki kelenjar bau yang membuat musuh tidak kuat dan pergi karena baunya.
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan dengan menggunakan perilaku. Misalnya, cumi‐cumi akan menyemprotkan tinta hitam untuk menghindari serangan pemangsa.
Irritabilitas
Kemampuan makhluk hidup memberi tanggapan terhadap rangsangan disebut irritabilitas (peka terhadap rangsangan). Contohnya, mata akan menutup jika terkena cahaya yang silau. Contoh reaksi rangsangan yang diterima hewan adalah anjing akan menegakkan telinga bila mendengar suara yang asing dan sekelompok rusa akan berlari bila ada pemangsa yang mengintai.
Gerak pada tumbuhan terjadi karena adanya rangsangan zat kimia, gaya gravitasi bumi, cahaya, air, dan sentuhan. Contohnya, daun putri malu akan menutup bila disentuh, akar tumbuhan menjalar ke tempat banyak air, tumbuhnya batang tumbuhan ke arah sinar matahari, dan akar tumbuhan yang selalu tumbuh ke arah pusat bumi.
Sekresi dan Ekskresi
Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam tubuh. Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat. Proses produksi zat sisa disebut sekresi. Sekresi menghasilkan sekret. Sekret tersebut dikeluarkan (diekskresikan) dari dalam tubuh dalam bentuk zat sisa.
Alat pengeluaran zat sisa pada hewan atau manusia, yaitu: paru paru mengeluarkan CO2; kulit mengeluarkan keringat, ginjal mengeluarkan urine, dan hati mengeluatkan getah empedu.
Baca juga Sel Prokariotik dan Eukariotik, Sel Hewan dan Tumbuhan, dan lain-lain.
Sumber sekunder: wikipedia.org
Ciri Makhluk Hidup